Entah kenapa, gue kepengen postingan pertama gue itu skenario yang pernah gue bikin/remake/edit pas masa-masa SMA dan skenario yang ada di blog ini pernah di tampilin semua kok! Nanti diliat yang lainnya yaaa ;p Alhasil, dengan usaha dan kerja keras, kelompok gue dapet nilai yang waaaaaaah bisa dibilang bagus lah pokoknyaaa. Skenario yang ada disini boleh di copy-paste buat adik-adik yang sedang berjuang untuk mendapatkan nilai ataupun orang yang lagi butuh skenario drama hehehe tapi... ya kalo bisa minimal izin langsung ke contact person bagi yang udah kenal atau centrang di bagian reaksi (paling bawah postingan ini) yaaa buat kasih respect sama yang udah ngepost ;3 hohoho
Kurang lebih, jalan
ceritanya seperti ini, tapi gaya bahasa sudah diubah dan sedikit konfilk
ditambahkan. Jadi, cerita ini ngga begitu persis sama versi aslinya. Yaaa..
yang dibutuhkan disini hanyalah hiburan semata jadi gak salah dong? :) Maaf ya
kalo sedikit gak jelas dan berantakan ;p
Selamat Berjuang!
Ande-Ande Lumut dan Klenting Kuning
Tokoh :
1. Pangeran
Ande-ande lumut,
2. Mbok Rondo
3. Klenting
Kuning
4. Klenting Merah
5. Klenting Hijau
6. Klenting Biru
7. Putri Angsa
8. Yuyu kang
kang
9. Pengawal 1
10. Pengawal 2
11. Ratu
12. Raja
13. Narator
Adegan 1
Pada suatu hari angin topan melanda sebuah
desa yang aman dan tenteram. Semua rumah hancur lebur, pohon-pohon beterbangan.
Banyak warga desa yang meninggal, termasuk keluarga klenting kuning. Ayah dan
Ibunya meninggal karena tertimpa pohon kelapa yang tumbang. Akhirnya klenting
kuning terpaksa tinggal bersama bibinya bernama Mbok Rondo Dadapan. Pada
awalnya mbok Rondo sangat baik kepada klenting Kuning, tapi lama-kelamaan dia
menjadi kejam dan jahat. Begitupun dengan sepupu-sepupu klenting Kuning, yaitu
anak Mbok Rondo Dadapan. Mereka adalah Klenting Merah, Klenting Hijau, Klenting Biru dan Klenting ungu. Mereka sering
memusuhi Klenting Kuning dan menganggapnya seperti budak.
Mbok Rondo : (duduk dan memakai kipas) Aduh panas sekali, sih. Klenting Kuning!! Klenting Kuning!! Ambilkan es untukku!!! Cepat!!
Klenting
Kuning : iya, Mbok, sebentar. (membawa gelas) ini, Mbok, airnya.
Mbok Rondo : Lama sekali. Ngapain aja kamu?
tidur ya? Pemalas!
Klenting
Kuning : Tidak, Mbok. Saya kan
sibuk di dapur. Mbok bilang mau makan ayam goreng, kan? Sedang saya masak.
Mbok Rondo : Halahh, alasan saja kamu
bisanya. (jalan mondar-mandir)
Hem, anak-anakku yang cantik itu
dimana? Mana mereka? Belum kelihatan batang hidungnya? Biasanya mereka jam
segini sudah berdandan dengan cantik. Siapa tahu ada pangeran tampan yang akan
meminang mereka.
Klenting
Kuning : Mana mungkin mau. Jahat begitu. (Ngedumel)
Mbok Rondo : Eh, tadi kamu bilang apa?! Ngomong
apa kamu barusan, hah?!
Klenting
Kuning : Ah.. Em.. Tidak kok, Kuning gak ngomong apa-apa, Mbok.
Mbok Rondo : Heh, kamu pikir aku tuli?!
(Klenting Hijau, Klenting Merah, Klenting Biru, Klenting ungu masuk
ke rumah sambil tergesa-gesa)
Klenting
Merah : (lari-lari) Mbok!! Mbok!! Ada berita heboh!
Klenting Biru : Iya! Kita harus segera berangkat!
Klenting Hijau : Aku minta duit, ya,
Mbok. Untuk perjalanan jauh.
Klenting Merah,
Biru : Iya!! Aku juga! Aku juga!
Mbok Rondo : Aduuuuuh.. Kalau bicara pelan-pelan!
Mbok pusing mau dengar yang mana! Lagi pula ada apa? Kalian terburu-buru sekali
mau pergi dari rumah. Seperti di kejar deptcollector.
Klenting Biru : Yah, si Mbok. Makanya, jangan
duduk di rumah saja. Jalan- jalan seperti kita, dong! Hahahaha
(Semua klenting tertawa)
Mbok Rondo : (melihat klenting kuning) Heh, kamu ini ya! Ngapain kamu ikut-ikutan
tertawa, hah??!!
Klenting
kuning : Tidak. Maaf mbok.
Mbok rondo : Dasar kamu ini.
Tiba- tiba datang 2 orang
pengawal membawa selembaran dari kerajaan
Pengawal 1 : undangan dari kerajaan…
undangan dari kerajaan…
Pengawal 2 : Wah, sepi sekali. Tidak ada
orang, kah? Kita kembali saja kalau begitu.
Mbok Rondo : (mendekati para pengawal) Siapa kalian?!
Klenting
Merah : HAAA!!!! (Histeris sambil menunjuk para pengawal)
Mbok Rondo : (Kaget) Ya ampun! Kamu ini apa sih, ngagetin si Mbok saja!
Klenting Biru : Aduh, mbok. Ini adalah pengawal
kerajaan. Mereka membawa undangan untuk kita. Pangeran Ande-ande Lumut mau
mencari isteri. Iya, kan?
Pengawal 1 : Ya, betul sekali. Tetapi mengapa
kalian tahu?
Pengawal 2 : Ya, padahal kami belum memberi
undanganya.
Klenting Hijau : Emm, itu karena kita
serba tahu, jadi ya seperti itu lah. Hehehe
Pengawal 1 : Walah, walah.. Putri- putri
yang cantik ini bisa saja.
Pengawal 2 : Hmm, kalau begitu, ini undanganya.
Pastikan untuk datang ya! Saya yakin, salah satu diantara kalian pasti bisa
mencuri hati pangeran Ande-ande lumut.
Pengawal 1 : Jika tidak jadi
sama pangeran, sama saya saja ya? Hehehe
Klenting Merah :
Hih, kau hanyalah bermimpi untuk mendapatkan kami!
Para Klenting merasa agak jijik
dengan perkataan pengawal tadi.
Klenting
kuning : Emm, pak
pengawal.. Semua putri boleh ikut, kan?
Pengawal 2 :
Tentu saja boleh. Kenapa? Kamu mau ikut juga?
Mbok rondo : Oh, tidak! Tidak! Dia tidak akan
ikut! Dia harus menjaga rumah, bersih-bersih, masak, mencuci, pokoknya harus
dirumah! Tidak boleh ikut ke kerajaan!
Klenting
kuning : Ta.. ta.. tapi kenapa,
Mbok?
Mbok rondo : Tidak ada kata
‘tapi’. Kamu tetap disini!
Klenting
Merah : Hah, kasihan
sekali. Masuk ke rumah sana! Kerjakan pekerjaanmu!
Klenting
Hijau : Malangnya
nasibmu, kuning. Hahaha
Klenting Biru : Janganlah bermimpi untuk
mendapatkan pangeran! Hih
Adegan 2
Klenting
kuning pergi bersedu-sedu dan menuju ke sungai, karena biasanya dia selalu
merenung disana dan ditemani oleh putri angsa, sahabatnya. Angsa itu bisa
berubah wujud menjadi putri cantik. Di sana, klenting kuning selalu berkeluh
kesah dengan sahabatnya. Klenting kuning segera bercerita tengtang keaadanya
kepada sahabatnya.
Klenting
kuning : (Menangis) Huhuhuhu
Angsa :
(Berubah menjadi wanita) Lho? Ada apa
klenting kuning? Mengapa sedih?
Klenting
kuning : Aku tidak diperbolehkan
pergi ke undangan kerajaan, Putri angsa. Padahal aku ingin sekali ikut. Si Mbok
menyuruhku menjaga rumah dan membereskan semua pekerjaan rumah. Aku tidak
diperbolehkan keluar rumah kalau kerjaanku belum selesai. Padahal pekerjaan
rumah banyak sekali, Putri.
Angsa : Benarkah? Walahh, si mbok
benar-benar keterlaluan. Dia bersikap tidak adil. Emm.. kapan acara kerajaannya?
Klenting
kuning : Lusa, Putri.
Angsa : Baiklah. Jika mereka
sudah berangkat, aku akan membantumu mengerjakan tugas-tugas rumah, sehingga
kamu bisa pergi ke pesta kerajaan itu!
Klenting
kuning : Benarkah? Hwaa.. Kamu memang
sahabatku yang paling baik.! Terimakasih ya, Putri Angsa yang cantik jelita!
Adegan 3
Esok
harinya, ketika semua orang sudah pergi menuju kerajaan Pangeran Ande-Ande
lumut, Putri angsa datang ke rumah klenting kuning untuk membantu membersihkan dan
membereskan pekerjaan rumah. Karena Putri angsa adalah makhluk sakti, maka
semua pekerjaan akan selesai dalam sekejap.
Angsa : Klenting
kuning? klenting kuning? (masuk ke dalam
rumah)
Klenting
kuning : Aku di dapur,
putri angsa. Sedang mencuci piring.
Angsa : Kan sudah ku bilang,
aku yang akan kerjakan. Sini biar aku yang urus. Sim alakasim semua bersih!!
Taraaaaa!!!
Klenting
kuning : Wahhhh.. semua bersih dan
rapi! Kamu hebat, putri angsa! Kalau begitu, aku pergi sekarang ya! Ke pesta
kerajaan!
Angsa : Tunggu! jangan pergi
dulu! (Memberi obat) Ini ku beri
obat. Obat ini akan membuat Yuyu kaang kang pingsan. Sehingga dia tidak bisa
merayumu untuk menjadi pengikutnya. Tapi kamu harus memberikannya setelah dia
menyeberangkanmu. Mengerti?
Klenting
kuning : Mengerti,
Putri!
Adegan 4
Setelah
menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya para klenting sampai juga di
sebuah sungai yang lebar. Mereka kebingungan ketika mau menyeberang. Sampai
pada akhirnya mereka dikagetkan oleh sesosok makhluk aneh.
Yuyu kang
kang : (Tertawa) Hahahaha. Putri-putri yang cantik… Mau kemana?
Klenting Biru : siapa kamu?
Yuyu kang
kang : ho..ho..ho.. aku si Yuyu
Kang kang penguasa sungai ini. Pekerjaanku menyeberangkan orang yang mau
menyeberang kesana.
Klenting Merah : Wah, kebetulan sekali!
Kami mau menyeberang, Yuyu kang kang.
Klenting
Hijau : Ya, kami diundang untuk
datang ke acara pangeran ande-ande lumut di kerajaan seberang.
Yuyu Kang
Kang : Weleh.. welehh..
Baiklah, kalian akan kusebrangkan. Tapi ada imbalannya!
Klenting Biru : Apakah itu, Yuyu kang kang?
Yuyu kang
kang : Kalian harus mau jadi pengikutku!
Kalau tidak mau, kalian menyeberang saja sendiri. Usaha sendiri.
Mbok Rondo : kalau jadi pengikutmu, apa yang
harus kita lakukan?
Yuyu kang
kang : Aku akan
membubuhkan tanda hitam di dahi kalian.
Mbok Rondo : Jadi hanya itu? Mudah sekali! Ayolah,
putri-putriku. Kita menyeberang saja.
Semua
klenting : Baik,
Mbok.
Yuyu kang
kang : Ayo, pegang
aku.
(klenting dan yuyu berpegangan seperti
permainan ular tangga)
Yuyu kang
kang : Nah, kita sudah
sampai. Sesuai perjanjian aku akan menandai kalian.
(membubuhkan tanda hitam di dahi para
klenting)
Adegan 5
Setelah
kepergian klenting Hijau, klenting Merah, klenting biru, dan mbok rondo, Yuyu
kang kang merasa senang karena pengikutnya bertambah. Tak lama kemudian, diapun
melihat kedatangan klenting kuning.
Yuyu kang
kang : Bahagianya aku dapat banyak
pengikut! ha..ha..ha (Melihat klenting
kuning) Wah, siapa itu? Ada seorang putri berbaju kuning yang cantik.
Sepertinya dia mau menyeberang juga. (mendekati
klenting kuning) Hai, putri cantik. Aku si Yuyu kang kang. Pekerjaanku
menyeberangkan orang yang ingin menyeberang sungai. Apakah engkau juga ingin
menyeberang?
Klenting
kuning : (kaget) Ah, kamu si yuyu kang kang? Emm, Iya. aku ingin menyeberang
sungai.
Yuyu kang
kang : Oh, baiklah.
Aku akan menyebrangkanmu. Tapi aku punya syarat yang
harus kamu penuhi.
Klenting
kuning : Baiklah. Syaratnya
apa?
Yuyu kang
kang : Syaratnya adalah kamu harus
mau menjadi pengikutku. Kalau kamu mau jadi pengikutku aku akan meberi tanda
hitam di dahimu.
Klenting
kuning : Oh.. Baiklah,
sebrangkan lah aku dahulu kesana, Yuyu kang kang.
Yuyu kang
kang : Baik, pegang
badanku, kita menyeberang sekarang.
(yuyu kang kang dan klenting kuning
menyeberang sungai)
Yuyu kang
kang : Kita sudah sampai. Dan
sesuai kesepakatan, aku kan membubuhkan tanda hitam di dahimu.
Klenting
kuning : Tu.. tu.. tunggu dulu,
yuyu! Sebelum kamu memberi tanda hitam di dahiku, aku mau memberimu sesuatu.
Yuyu Kang
kang : apakah itu gerangan?
Klenting
kuning : (Mengeluarkan sesuatu) Ini, permen ajaib. Permen ini akan membuatmu
menjadi lebih tampan dari pangeran ande-ande lumut.
Yuyu kang
kang : Waaaaahh, aku
mau! asiiikkk. Terimakasih ya!
Klenting
kuning : Sama-sama,
Yuyu kang kang.
Yuyu kang
kang : (Memakan permen) Emm.. enak..
enak sekaliiii. Eh.. duh.. kok aku.. Aaah…
(Yuyu kang kang pingsan)
(Klenting kuning pergi meninggalkan yuyu kang
kang yang pingsan)
Adegan 6
Klenting Merah,
klenting hijau, klenting biru, dan Mbok rondo akhirnya sampai di istana
ande-ande lumut. Mereka segera memasuki istana untuk menemui Ratu dan Raja.
Mbok Rondo
dan para klenting : Permisi baginda Raja dan baginda Ratu.
Raja :
Selamat datang di istana kami
Ratu : selamat
dating, silahkan.
Klenting Merah : Baginda Raja, dimanakah pangeran
ande-ande lumut? mengapa tidak menemui kami?
Klenting Hijau : Iya, kami para klenting sudah
terkenal akan kecantikan kami. Kami yakin bahwa pangeran ande-ande lumut pasti
akan suka pada kami
Ande ande
lumut : (Menghampiri mereka semua) Aku disini.
Klenting Biru : wah, pangeran ande-ande lumut? (Menyalimi pangeran) Aku Klenting biru! Ku
mohon pilihlah aku sebagai istrimu, aku terkenal cantik dan pandai menari.
Ande-ande
lumut : Ya, kamu memang cantik,
tetapi…. Aku tidak suka dengan kamu, klenting biru.
Klenting Merah : (Mendekati pangeran) Kalau aku?
Aku Klenting Merah. Aku juga cantik dan seksi, lho. Aku juga pandai bernyanyi.
Ande –ande
lumut : Ya, aku tau.. Tapi aku juga
tak suka padamu, klenting Merah.
Klenting Hijau : Bagaimana kalau aku saja? Aku
adalah Klenting hijau, aku berbeda dengan kakak dan adik ku. Aku adalah
klenting yang paling cantik dan pandai melukis.
Ande-ande
lumut : Walau kamu cantik, kamu bukanlah
tipeku, Klenting Hijau.
Mbok Rondo : Ah, kalau begitu apakah pangeran
suka wanita yang lebih tua? Bagaimana jika denganku saja, Pangeran?
Ande-ande
lumut : (Menepuk kening) Haduh!
(tiba-tiba terdengar suara klenting kuning)
klenting
kuning : Emm.. Permisii. Apakah
saya bisa bertemu dengan pangeran ande-ande lumut?
Mbok rondo : Lho? Kuning? Sedang apa kamu
disini?! Pulang sana! Kamu punya banyak kerjaan yang harus diselesaikan! Awas
saja kalau belum beres semua.
Klenting
biru : Ah, suasana jadi kacau
kalau kamu datang, Kuning.
Klenting Merah : Pulang saja sana! Kamu tidak
pantas berada disini!
(Klenting kuning sedih dan membalikan
tubuhnya hendak pergi)
Ande-ande
lumut : Tu.. Tu.. Tunggu dulu! Kamu.. siapa namamu tadi?
Klenting
kuning : Hem? Saya? Klenting kuning.
Ande-ande
lumut : Ayahanda, Ibunda, putri
klenting kuning ini menarik hati, dia cantik dan yang terpenting dia tidak
mempunyai tanda hitam di dahinya.
Raja : Iya, benar juga, semua
klenting mempunyai tanda hitam di dahinya kecuali klenting kuning.
Ratu : Ada
apa dengan tanda hitam di dahi?
Raja : Kalau mempunyai
tanda hitam di dahi, berarti dia menjadi pengikut Yuyu kang kang.
Ande-ande
lumut : Karena hanya klenting kuning
yang tidak punya tanda hitam, maka aku memilih klenting kuning. Diapun paling
menawan disini. Aku memilihmu, Kuning. (Memegang
tangan klenting kuning)
(Klenting kuning tersenyum tak percaya)
Klenting
Hijau : Tunggu dulu! Memangnya
kenapa dengan tanda hitam ini? Toh, ini hanya sebuah tanda bahwa kami menjadi
pengikut Yuyu kang kang. Tidak menjadi soal yang sulit.
Mbok rondo : Benar, Baginda. Ini bukanlah hal
yang besar, bukan?
Raja : Tentu saja itu
akan menjadi persoalan. Karena dari berita yang ku dengar, Yuyu kang kang suka
sekali menandai calon istrinya dengan tanda hitam di dahi.
Para Klenting
dan Mbok Rondo : Apa??!!!?!?!? (Kaget serentak)
Ratu : Ya,
benar. Berarti, kalian adalah calon-calon istri dari yuyu kang kang.
(Yuyu kang kang tiba-tiba datang menghampiri)
Yuyu kang
kang : ha..ha..ha.. Mana calon
istriku?? Ha.. ha.. ha.. Ayo ikut aku ke rumah!
Para
Klenting dan Mbok Rondo : Aaaaaa!!!
Tidaaaaak!!! (berlarian)
_ TAMAT _
Ini adalah foto yang diambil ketika usai memainkan drama Ande-Ande Lumut dan Klenting Kuning
Ini adalah foto bersama kelompok drama lainnya di kelas XII IPA 1
Btw, bapak guru seninya udah balik ke Padang huhuhu dia ngajar kayak temporer gitu, ga lebih dari sebulan udah ngadain drama kayak gini coba hahaha salut ;'3
Kk aku izin pakai naskah kk ya
BalasHapusokee^^
HapusKk izin pakai naskahnya ya
BalasHapusokee^^
HapusKak izin aku pakai naskahnya
BalasHapusokee^^
Hapuskak izin pake naskahnya🙏🏻
BalasHapusIzin pakai naskahnya kaaa
BalasHapusizin pakai naskah nya kak, makasih🙏
BalasHapusizin pakai skenario nya ya kak
BalasHapusmaaf kaa izin pakai naskah nya ya, trimakasii!
BalasHapusIzin pake ya kak... Terimakasih
BalasHapus